Apa Perbedaan Antara ISO 45001 dan OHSAS 18001? Cek Disini!
Apa Perbedaan Antara ISO 45001 dan OHSAS 18001? – Untuk Anda yang berkutat di dunia K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) pasti sudah tidak tidak asing dengan standar OHSAS 18001 yang saat ini telah digantikan oleh standar baru yakni ISO 45001. Lalu apa perbedaan antara ISO 45001 dan OHSAS 18001?
Tabel Konten
ToggleBaca Juga : Penerapan iso 14001
Apa Perbedaan Antara ISO 45001 dan OHSAS 18001?
Lebih dari 7600 orang meninggal karena kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja setiap bulannya. Tentu hal ini menimbulkan kerugian termasuk pensiun dini, kehilangan pekerjaan dan tingginya biaya pengobatan.
Maka dari itu untuk menghadapi ini, British Standard Institution telah mengembangkan standar baru yakni ISO 45001 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Diterbitkan tanggal 12 Maret 2018 ISO 45001 ini menggantikan OHSAS 18001.
Apa perbedaan antara ISO 45001 dan OHSAS 18001? Yuk cari tahu selengkapnya berikut ini:
1. Struktur
ISO 45001 mengatur struktur umum level tinggi berdasarkan ISO Guide 83 (annex SL). Hal ini digunakan untuk mempermudah proses implementasi dan integrasi beberapa sistem manajemen di sebuah organisasi.
Sedangkan OHSAS 18001 belum sedetail dan selengkap standar yang baru.
2. Konteks Organisasi
Pada ISO 45001 menyiratkan focus lebih kuat pada konteks organisasi. Klausul 4.1 pada ISO 45001 dijelaskan sebelum Menyusun sistem manajemen K3, dimana setiap organisasi dituntut untuk memahami kebutuhan dan harapan pihak-pihak yang berkepentingan.
Mereka semua juga dituntut untuk mempertimbangkan isu-isu K3 internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi kemampuan organisasi untuk memenuhi tujuan K3.
3. Kepemimpinan
Apa perbedaan antara ISO 45001 dan OHSAS 18001 selanjutya? Yakni berada pada kepemimpinannya. Pada ISO 45001 manajemen puncak memiliki peran kepemimpinan yang kuat terhadap sistem manajemen K3.
Pada saat yang sama organisasi juga perlu melibatkan pekerja dalam mencapai tujuan K3. Sedangkan kepemimpinan pada OHSAS 18001 bersifat tunggal, organisasi yang menggunakan standar ini mendelegasikan tanggung jawab K3 kepada perwakilan manajemen.
4. Partisipasi Pekerja
Klausul 5.4 pada ISO 45001 membahas tentang partisipasi pekerja. Dimana standar ini lebih menekankan dan mendorong partisipasi pekerja terutama non-managerial worker dalam sistem manajemen K3.
Partisipasi pekerja inilah yang tidak dibahas secara spesifik pada OHSAS 18001.
5. Identifikasi Bahaya
Sebenarnya OHSAS 18001 dan ISO 45001 sama-sama berfokus pada identifikasi bahaya secara proaktif dan terus menerus. Namun, ISO 45001 membuat beberapa pertimbangan baru dalam identifikasi bahaya yang tidak disebutkan pada OHSAS 18001.
6. Informasi Terdokumentasi
Pada OHSAS 18001 organisasi hanya terfokus pada pemeliharaan dan pengendalian dokumen dan catatan. Sedangkan pada ISO 45001 dokumen dan catatan dihilangkan dan diganti menjadi istilah baru yakni “Documented Information”.
Pada standar baru ini tidak mensyaratkan dokumen harus berupa prosedur, media pendukung berupa kertas, magnetic, elektronik, foto ataupun kombinasi dari semuanya. ISO 45001 ini juga memperbolehkan informasi terdokumentasi dalam format dan media pendukung apapun.
Namun, hal ini tetap harus mengendalikan informasi terdokumentasi dengan baik. Informasi terdokumentasi harus selalu tersedia dan cocok digunakan dimana dan kapan diperlukan serta terlindung kerahasiaan dan keamanannya.
7. Outsourcing, Pemasok dan Kontraktor
ISO 45001 memastikan organisasi memiliki proses outsourcing dan segala pengadaan barang atau jasa yang dilakukan oleh outsourcing, pemasok dan kontraktor tetap terkendali serta sesuai dengan persyaratan sistem manajemen K3.
Persyaratan ini pada ISO 45001 dibahas secara spesifik dalam klausul berbeda. Nah sedangkan pada OHSAS 18001 standar ini hanya membahas tentang outsourcing ataupun kontraktor dalam satu klausul 4.4.6 operational control.
Baca Juga : ISO 10005
Penutup
Jadi sudah tahukan apa perbedaan antara ISO 45001 dan OHSAS 18001? Meskipun banyak perbedaan, keduanya memiliki tujuan yang sama.
Tentunya untuk mengurangi resiko di tempat kerja dan memastikan keselamatan dan Kesehatan semua orang yang terlibat dalam kegiatan organisasi. Semoga penjelasan di atas membantu ya!